METROINFONEWS.COM | ACEH TIMUR – Proyek pembangunan saluran irigasi yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Gampong Alue Bu, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, menuai sorotan dari warga setempat. Pekerjaan yang bersumber dari anggaran pemerintah tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis (spek) yang telah ditentukan.

Pantauan awak media, Sabtu (08/11/2025) di lokasi menunjukkan sejumlah bagian struktur bangunan saluran irigasi tampak tidak rapi dan terkesan dikerjakan terburu-buru. Beberapa sisi dinding saluran sudah menunjukkan tanda-tanda retak dan rapuh, meski pekerjaan belum lama selesai. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan bahwa material yang digunakan tidak sesuai standar Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Seorang petani setempat mengatakan, kualitas pengerjaan terbilang sangat rendah dan mengancam kebermanfaatan proyek yang seharusnya membantu pengairan sawah. “Kami sangat bergantung pada saluran ini untuk mengaliri air ke persawahan. Kalau sudah rusak sebelum dipakai, tentu petani yang rugi,” ujar petani yang enggan disebutkan namanya.

Warga menilai terdapat kurangnya pengawasan dari pihak terkait, baik dari pendamping teknis maupun instansi pemerintah yang bertanggung jawab. Mereka menduga pengerjaan dilakukan tanpa perhitungan ketahanan konstruksi yang memadai dan hanya mengejar target penyelesaian tanpa memperhatikan kualitas.
Tokoh masyarakat Gampong Alue Bu juga angkat bicara mengenai hal ini. Ia menyebut proyek yang dikerjakan asal jadi dapat merugikan petani dan menghamburkan anggaran negara. “Program ini seharusnya menjadi solusi untuk meningkatkan produksi pertanian, bukan malah menambah masalah baru,” ungkapnya.
Warga berharap pihak dinas terkait, khususnya Dinas Pertanian atau instansi yang menaungi program P3A, segera turun melakukan pemeriksaan ke lapangan. Mereka mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan pekerjaan, serta meminta agar pihak pelaksana bertanggung jawab apabila ditemukan ketidaksesuaian spek.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak P3A Ingin Jaya sebagai pelaksana kegiatan belum berhasil dimintai keterangan. Beberapa upaya konfirmasi yang dilakukan belum mendapatkan respons baik secara tertulis maupun lisan. Hal ini semakin memperkuat dugaan warga adanya kejanggalan dalam proses pengerjaan.
Masyarakat Aceh Timur menilai kasus-kasus seperti ini perlu ditindaklanjuti secara serius. Ia menegaskan bahwa dana pembangunan harus digunakan secara efektif, akuntabel, dan tepat sasaran. “Jangan sampai proyek hanya sekedar formalitas dan akhirnya tidak memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Warga Gampong Alue Bu, Peureulak Timur, kini berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah tegas dan cepat dalam menyelesaikan persoalan ini. Warga meminta agar proyek tersebut benar-benar dikerjakan sesuai standar, sehingga dapat digunakan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi para petani di Peureulak Timur.(DANTON) Kaperwil Aceh











