METROINFONEWS.COM | ACEH TIMUR – Keberadaan pabrik kelapa sawit (PKS) di PT. Alam Sawit Indo berada di Desa Tampak. Jalan Kampong Beusa, Kecamatan Ranto, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh sangat meresahkan sekali bagi warga setempat hingga radius 2 kilometer dari lokasi pabrik.
Hampir setiap hari mulai siang sampai malam bahkan sampai menjelang pagi, PKS PT. Alam Sawit Indo ini mengeluarkan bau busuk yang diduga dari limbah kegiatan pengolahannya. Bahkan akibat bau busuk itu, sangat mengganggu pernafasan khususnya pada anak-anak.
“Bahkan kalau bau busuk dari pabrik itu udah keluar, anak-anak sampai muntah-muntah dan wajahnya pucat. Yang punya pabrik kok ndak siap gitu menangani masalah limbahnya ini sebelum beroperasi,” kata beberapa masyarakat Desa Tampak kepada Awak media pada, Senin (14/04/2025), disalah satu warung tidak jauh dari pabrik PKS tersebut.
Dalam hal ini juga, warga meragukan izin lingkungan yang dikeluarkan oleh instansi terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Timur.
“Kalau memang izin operasional dan izin lingkungannya lengkap, kenapa keberadaan pabrik itu merugikan masyarakat dan mengganggu kenyamanan masyarakat sekitarnya. Makanya perlu dipertanyakan semua izinnya itu benar atau tidak,” kata, warga lainnya menambahkan.
Warga juga menyesalkan, sebelum pabrik PKS PT. Alam Sawit Indo milik H. Muslim warga Idi itu, sebelum beroperasi tidak pernah membuat pertemuan dan meminta izin kepada kami masyarakat karena letak pabrik PKS di tengah-tengah pemukiman warga.
Dampak bau busuk dari limbah pabrik PKS tersebut menyengat ke beberapa Desa seperti Desa Bhom, Desa Alur Bate dan Desa Tampak, dan warga tidak tahan mencium bau busuk setiap hari hampir berjalan dua bulan lebih.
“Warga mengaku sudah berkali-kali juga kami sudah menyampaikan secara lisan kepada Geuchik Gampong setempat, tapi tidak ada tanggapan. Tapi bau busuk terus saja keluar kalau malam hari. Makanya kami warga gerah dan kalau ini tidak ditanggapi jangan salahkan masyarakat kalau nanti melakukan demo,” kata beberapa warga dengan nada geram.
Masyarakat meminta pemerintah khususnya dinas terkait harus tegas dalam menyikapi masalah ini. “Bila perlu tutup saja jika masih mengeluarkan bau busuk ke lingkungan setempat. Karena ini pemukiman penduduk padat, buka kawasan industri. Pihak perusahaan juga harus paham itu, jangan mau untung sendiri,” sebut warga.
Sementara itu, Manajemen PT. Alam Sawit Indo, yang hendak dikonfirmasi awak media pada, Senin 14 April 2025 tidak berada di tempat.
Hal tersebut dibenarkan oleh Rian sebagai Security pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Alam Sawit Indo mengatakan, tidak ada Manager sudah dirumahkan, kalau humas Pak Saiful sudah pulang,” ujarnya.(DANTON) Kaperwil Aceh