Makassar | Tak pernah terbesit di benaknya, Murniati wanita paru baya ini yang telah mendiami rumah almarhum Nelson sekitar 30 tahun, harus menelan pil pahit atas perlakuan yang diterima dari keluarga Jois bersaudara.
Menurut Murniati, dirinya dan almarhum Nelson merupakan kerabat dekat, dirinya menempati rumah almarhum yang berada di Jalan Balana 1 nomor.15, Kota Makassar, karena perintah dari anak almarhum yang bernama Lenny Andry.
Murniati mengaku diberi kuasa untuk menjaga dan tinggal di rumah tersebut. Ia pun bersedia karena belum punya rumah.
” Setelah almarhum nelson meninggal dunia karena sakit-sakitan, dan saya yang terus merawatnya sampai ajal menjemputnya. Kasian dia, sebab orang terdekatnya pun seperti keluarga tidak ada yang mengurusnya. Cuman saya berdua, sebab orang tuanya sudah meninggal juga, sementara anak perempuannya sudah berkeluarga dan tidak tinggal disini. Nanti setelah bapaknya meninggal (Nelson), baru dia datang,”ucap Murniati, pada Jumat sore,(16/10/2020) di rumah almarhum, Jalan Balana 1 nomor.15 Makassar.
Murniati bercerita, selama dirinya Tinggal di rumah almarhum, dirinya mengaku merawat, memperbaiki dan sudah tidak terhitung biaya yang telah dia keluarkan untuk perbaikan rumah tersebut. Sebab, rumah itu sudah banyak kerusakan. ” Kalau saya dapat rezki saya perbaiki itu rumah kasian, saya perbaiki sedikit demi sedikit, maklumlah rumah nya sudah tua jadi banyak yang rusak- rusak .”Ujarnya.
“Tapi sangat disayangkan, apa yang saya alami tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, pada saat itu saya masih di luar kota tiba- tiba saya ditelepon agar rumah dikosongkan secepatnya, dan yang memerintahkan itu keluarga Jois bersaudara yang juga keluarga dekat dekat almarhum. Saya diminta bertemu di rumah almarhum Jalan Balana 1, pada hari Kamis tanggal (15/10/2020) sore. Dan semua pun berkumpul untuk membicarakan persoalan rumah almarhum. Dalam pertemuan sore itu, tidak ada solusi buat saya, bahkan saya mendapat perlakuan tidak mengenakkan, keluarga Jois bersudara mengancam saya agar segera mengosongkan rumah tersebut sampai besok pagi hari Jumat. Dengan nada keras, kasar dan tidak sopan kepada saya dimana saya usianya lebih tua dari mereka .”Tutur Murniati, dengan hati yang sedih.
Apa yang diancamkan keluarga Jois bersaudara, akhirnya dilakukan Murniati menuturkan bahwa, pada hari Jumat mereka datang untuk memaksanya keluar dari rumah almarhum.
” Mereka merusak pagar yang tergembok, menebang semua pohon yang saya tanam di halaman rumah, membongkar rumah permanen saya tempati dan mengeluarkan semua barang milik saya, tanpa ada prikemanusiaan. Saya tidak terima diperlakukan seperti ini, mereka tidak melihat lagi hubungan keluarga dan merugikan saya.” Ucap Murniati menambahkan.
Atas kejadian ini Murniati melaporkan ke Polsek Makassar, atas apa yang dia alami.
Pada hari Jumat, tanggal 16 Oktober 2020, sekitar pukul 16.00 Wita, dengan laporan Polisi nomor LP : B/515/X/2020/sek Makassar.
“Dan saya berharap semoga pihak kepolisian bisa menyelesaikan persoalan ini, dengan seadil-adilnya. Karena polisi adalah pengayom masyarakat dan pelindung masyarakat,”tegasnya.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Makassar, Iptu Syamsul Tompo, saat ditemui di ruangannya mengatakan,” laporan ini bikin pusing karena, masih kerabat dekat. Tapi, biarkan laporannya berjalan dulu dan nanti pihak kepolisian mengamati, dan jangan dipaksakan untuk melakukan tindakan. “Kata Syamsul.
Penulis/Editor: Muh.Yusuf Hafid