METROINFONEWS.COM | Luwu Timur – Di tengah perayaan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Luwu Timur, ratusan tenaga kesehatan non-ASN mengaku kecewa dan terpukul akibat pemutusan hubungan kerja yang dilakukan secara sepihak oleh pemerintah daerah melalui manajemen rumah sakit dan dinas kesehatan setempat.
Para tenaga kesehatan non-ASN ini, yang selama bertahun-tahun telah mengabdi di berbagai fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas, menyatakan bahwa pemutusan kerja tersebut tidak mempertimbangkan asas kemanusiaan dan dedikasi mereka dalam melayani masyarakat.
“Kami sudah bertahun-tahun mengabdi di sini, tiba-tiba diberhentikan tanpa alasan yang jelas. Kenapa harus merekrut orang baru, sementara kami yang sudah lama justru disingkirkan?” ujar salah satu tenaga kesehatan yang enggan disebutkan namanya, Senin 19 Mei 2025.
Ia menilai tindakan ini sebagai bentuk ketidakadilan dan menunjukkan tidak adanya empati dari pihak yang berwenang. Pungkasnya
Kehilangan pekerjaan ini dinilai akan memperburuk tingkat pengangguran di Luwu Timur dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan keluarga para tenaga kesehatan yang kini tak lagi memiliki penghasilan tetap.
Ketua Barisan Muda Kesehatan Indonesia turut angkat bicara, mendesak agar Direktur RSUD I Lagaligo dan Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur dicopot dari jabatannya. Ia menilai keduanya gagal menunjukkan kepemimpinan yang berpihak pada tenaga kesehatan yang telah berjasa.
“Pemecatan tenaga non-ASN yang telah lama mengabdi, dan di saat yang sama menerima pegawai baru yang belum memiliki riwayat pengabdian, merupakan bentuk diskriminasi yang nyata,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, salah satu staf Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Luwu Timur menjelaskan melalui pesan WhatsApp bahwa status tenaga non-ASN yang diberhentikan memang tidak lagi tercatat sebagai pegawai non-ASN aktif. “Kemungkinan ke depan akan ada seleksi rekrutmen pegawai melalui mekanisme BLUD, berdasarkan kebutuhan manajemen,” ujarnya, sambil menyarankan agar pihak bersangkutan mengkonfirmasi langsung ke Dinas Kesehatan atau rumah sakit terkait.(/*)red