MAKASSAR | JURNALCELEBES.CO – Salah satu langkah perwujudan konsep Eco Cultural City Kota Makassar, dilakukan dengan adanya upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), khususnya pada kawasan permukiman padat penduduk. Hal ini yang dilakukan mahasiswa fakultas Teknik Arsitek Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulsel, observasi diwilayah padat penduduk kecamatan Tallo.
Pengembangan RTH pada permukiman padat penduduk menjadi fenomena menarik untuk diteliti yang kemudian diangkat menjadi pertanyaan penelitian (researchquestion), hal ini memicu mahasiswa fakultas Tekhnik Arsitek Unhas melakukan observasi diwilayah padat penduduk kecamatan Tallo.
Bagaimana konsep pengembangan RTH pada permukiman kepadatan tinggi?.
“Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun konsep pengembangan RTH pada permukiman kepadatan tinggi. Adapun sasaran dalam penelitian ini antara lain mengkaji karakteristik permukiman kepadatan tinggi, mengkaji karakteristik RTH permukiman kepadatan tinggi, menganalisis tipologi RTH permukiman kepadatan tinggi dan menganalisis pengembangan RTH permukiman kepadatan tinggi dalam konsephuman settlement,” kata Camat H Ruly Nurdin.
“Kami pemerintah kecamatan Tallo, mengarahkan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan konsep pengembangan RTH dalam konsep human settlement diarahkan dalam pencapaian elemen nature (alam) dan elemen society (masyarakat) pada masing-masing tipologi RTH yang terbentuk,” jelas H Ruly Nurdin.
H Ruly Nurdin menambah, salah satu bentuk konsep pengembangan RTH di wilayah kecamatan Tallo, dilakukan dengan mengoptimalkan lahan melalui media tanam berupa pot-pot tanaman dan memamfaatkan lahan lahan kosong.(*)
MAKASSAR | JURNALCELEBES.CO – Salah satu langkah perwujudan konsep Eco Cultural City Kota Makassar, dilakukan dengan adanya upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), khususnya pada kawasan permukiman padat penduduk. Hal ini yang dilakukan mahasiswa fakultas Teknik Arsitek Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulsel, observasi diwilayah padat penduduk kecamatan Tallo.
Pengembangan RTH pada permukiman padat penduduk menjadi fenomena menarik untuk diteliti yang kemudian diangkat menjadi pertanyaan penelitian (researchquestion), hal ini memicu mahasiswa fakultas Tekhnik Arsitek Unhas melakukan observasi diwilayah padat penduduk kecamatan Tallo.
Bagaimana konsep pengembangan RTH pada permukiman kepadatan tinggi?.
“Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun konsep pengembangan RTH pada permukiman kepadatan tinggi. Adapun sasaran dalam penelitian ini antara lain mengkaji karakteristik permukiman kepadatan tinggi, mengkaji karakteristik RTH permukiman kepadatan tinggi, menganalisis tipologi RTH permukiman kepadatan tinggi dan menganalisis pengembangan RTH permukiman kepadatan tinggi dalam konsephuman settlement,” kata Camat H Ruly Nurdin.
“Kami pemerintah kecamatan Tallo, mengarahkan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan konsep pengembangan RTH dalam konsep human settlement diarahkan dalam pencapaian elemen nature (alam) dan elemen society (masyarakat) pada masing-masing tipologi RTH yang terbentuk,” jelas H Ruly Nurdin.
H Ruly Nurdin menambah, salah satu bentuk konsep pengembangan RTH di wilayah kecamatan Tallo, dilakukan dengan mengoptimalkan lahan melalui media tanam berupa pot-pot tanaman dan memamfaatkan lahan lahan kosong.(*)
MAKASSAR | JURNALCELEBES.CO – Salah satu langkah perwujudan konsep Eco Cultural City Kota Makassar, dilakukan dengan adanya upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), khususnya pada kawasan permukiman padat penduduk. Hal ini yang dilakukan mahasiswa fakultas Teknik Arsitek Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulsel, observasi diwilayah padat penduduk kecamatan Tallo.
Pengembangan RTH pada permukiman padat penduduk menjadi fenomena menarik untuk diteliti yang kemudian diangkat menjadi pertanyaan penelitian (researchquestion), hal ini memicu mahasiswa fakultas Tekhnik Arsitek Unhas melakukan observasi diwilayah padat penduduk kecamatan Tallo.
Bagaimana konsep pengembangan RTH pada permukiman kepadatan tinggi?.
“Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun konsep pengembangan RTH pada permukiman kepadatan tinggi. Adapun sasaran dalam penelitian ini antara lain mengkaji karakteristik permukiman kepadatan tinggi, mengkaji karakteristik RTH permukiman kepadatan tinggi, menganalisis tipologi RTH permukiman kepadatan tinggi dan menganalisis pengembangan RTH permukiman kepadatan tinggi dalam konsephuman settlement,” kata Camat H Ruly Nurdin.
“Kami pemerintah kecamatan Tallo, mengarahkan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan konsep pengembangan RTH dalam konsep human settlement diarahkan dalam pencapaian elemen nature (alam) dan elemen society (masyarakat) pada masing-masing tipologi RTH yang terbentuk,” jelas H Ruly Nurdin.
H Ruly Nurdin menambah, salah satu bentuk konsep pengembangan RTH di wilayah kecamatan Tallo, dilakukan dengan mengoptimalkan lahan melalui media tanam berupa pot-pot tanaman dan memamfaatkan lahan lahan kosong.(*)
MAKASSAR | JURNALCELEBES.CO – Salah satu langkah perwujudan konsep Eco Cultural City Kota Makassar, dilakukan dengan adanya upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), khususnya pada kawasan permukiman padat penduduk. Hal ini yang dilakukan mahasiswa fakultas Teknik Arsitek Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulsel, observasi diwilayah padat penduduk kecamatan Tallo.
Pengembangan RTH pada permukiman padat penduduk menjadi fenomena menarik untuk diteliti yang kemudian diangkat menjadi pertanyaan penelitian (researchquestion), hal ini memicu mahasiswa fakultas Tekhnik Arsitek Unhas melakukan observasi diwilayah padat penduduk kecamatan Tallo.
Bagaimana konsep pengembangan RTH pada permukiman kepadatan tinggi?.
“Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun konsep pengembangan RTH pada permukiman kepadatan tinggi. Adapun sasaran dalam penelitian ini antara lain mengkaji karakteristik permukiman kepadatan tinggi, mengkaji karakteristik RTH permukiman kepadatan tinggi, menganalisis tipologi RTH permukiman kepadatan tinggi dan menganalisis pengembangan RTH permukiman kepadatan tinggi dalam konsephuman settlement,” kata Camat H Ruly Nurdin.
“Kami pemerintah kecamatan Tallo, mengarahkan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan konsep pengembangan RTH dalam konsep human settlement diarahkan dalam pencapaian elemen nature (alam) dan elemen society (masyarakat) pada masing-masing tipologi RTH yang terbentuk,” jelas H Ruly Nurdin.
H Ruly Nurdin menambah, salah satu bentuk konsep pengembangan RTH di wilayah kecamatan Tallo, dilakukan dengan mengoptimalkan lahan melalui media tanam berupa pot-pot tanaman dan memamfaatkan lahan lahan kosong.(*)