Makassar | Lomba Nyanyi dan Cipta Lagu Daerah SulSel (Sulawesi Selatan) kini memasuki babak 6 besar. Penjurian dilangsungkan di Gedung Kesenian SulSel, The Societeit De Harmonie, Kota Makassar pada Sabtu malam (10/10/20).
Enam finalis yang bersaing masing-masing Ahmad Rizal Kurniawan dari Polrestabes Makassar, Mustari dari Polres Bulukumba, Faidz Alfaizah dari Polres Sinjai, Rahmat Hidayat Darwis dari Polres Wajo, Sinta Lestari dari Polres Soppeng dan Mutiah Ulfa dari Polres Gowa.
Pada babak penyisihan 6 besar ini, tiap peserta menyanyikan lagu wajib “Rapammi So’na” ciptaan Anci laricci/Abidin S, merupakan lagu kesayangan dari Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah atau biasa disapa NA. Sementara di segmen kedua melantunkan lagu pilihan khas SulSel.
“Peserta menyanyikan lagu wajib di segmen pertama ini. Lagu ini adalah lagu kesayangan dari Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, sering dinyanyikan”, ujar Host TVRI SulSel.
Tampak hadir menyaksikan di antaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (DisBudPar) Provinsi SulSel, Denny Irawan Saardi, Sekretaris DisBudPar SulSel, Kemal Redindo Syahrul Putra, Kabid Kesenian dan Ekonomi Kreatif DisBudPar SulSel, Sri Rejeki, Kepala Dinas Perindustrian SulSel, Ahmadi serta Wakapolda SulSel, Halim Pagarra, Dirresnarkoba Polda SulSel, Hermawan dan Kabagbinkar Biro SDM Polda SulSel, Budi Wahyono.
LIVE Performance itu ditayangkan di stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) SulSel. Dihari yang sama telah berlangsung penjaringan 10 besar sejak Sabtu pagi.
Sementara dari 6 finalis itu memperebutkan posisi 3 besar untuk berkompetisi kembali di Grand Final. Sedianya digelar Sabtu, 17 Oktober 2020 di Halaman Rumah Jabatan Gubernur SulSel di Jalan Jenderal Sudirman Makassar.
Denny yang ditemui usai lomba menyampaikan bahwa lomba ini sangat tepat meski diadakan di tengah pandemi COVID-19. Bahwa potensi seni dan budaya yang bernapaskan SulSel harus terus dilestarikan, satu di antaranya lewat lagu dan nada.
“Tentu lomba ini tetap menerapkan protokol kesehatan karena kita ingin memutus mata rantai COVID-19. Kegiatan lomba ini bagian dari upaya kita melestarikan budaya Sulawesi Selatan, penyanyi melantunkan lagu wajib dilanjutkan dengan lagu pilihan, boleh berbahasa Makassar, Bugis, Mandar atauoun Toraja”, terang Denny.
Lanjut dia bahwa kehadiran dirinya yang mewakili Gubernur SulSel tidak terlepas dari kepedulian para pemangku kepentingan melihat potensi seniman di SulSel untuk tetap berkarya. Lomba diinisiasi pihaknya bekerja sama dengan Polda SulSel dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun SulSel ke-351 dan Hari Sumpah Pemuda tahun ini. (*AM)