MASAMBA | Video rekaman calon Wakil Bupati Luwu Utara nomor urut 1, Rahmat Laguni (RL) viral dimedia sosial. Pasalnya dalam Video yang berdurasi kurang lebih 30 detik itu merekam Rahmat Laguni menyebut ketua DPRD Luwu Utara mirip kerbau, dihadapan para pendukungnya.
Video tersebut diduga diambil saat Rahmat Laguni melakukan kampanye di Kecamatan Bone-bone, beberapa waktu lalu.
Dalam video itu, calon Wakil Bupati nomor urut 1 Rahmat Laguni (RL) yang sedang berbicara dihadapan puluhan masyarakat Kecamatan Bone-bone, melakukan penghin kepada Ketua DPRD Luwu Utara. Penghinaan itu diduga ditujukan kepada Basir yang saat ini sebagai pimpinan DPRD Luwu Utara.
“Kenapa tidak bisa berbuat DPRD,” kata pria yang merekam Rahmat Laguni, kepada Rahmat Laguni, saat merekam Rahmat Rahmat Laguni berpidato.
” Tabe Opu, tadi saya sudah jelaskan tadi terkait pimpinan nomor satu di DPR. Minta maaf, kenyataan yang terjadi, karena ketua DPR kaya kerbau dicocol hidungnya,” kata Rahamat Laguni, dalam rekaman video itu, menjawab pertanyaan orang yang merekam dirinya.
Menanggapi hal itu Wakil Ketua Koordinator bidang politik hukum dan ham DPD II Golkar Luwu Utara Adam Adrian,dengan tegas menyampaikan jika DPD II Golkar Luwu Utara sangat keberatan dengan adanya salah satu kandidat yang mengkerdilkan Ketua DPRD Luwu Utara, yang juga merupakan kader partai berlambang beringin rimbun itu.
” Kami tentu keberatan dan sangat menyayangkan sikap salah satu kandidat itu. Seorang calon pemimpin mestinya bersikap santun, bukan mempertontonkan sikap seperti seorang preman kampung yang hanya menjelekkan orang lain. Masyakat bisa menilai itu, apalagi calon. Masa sih ada calon seperti itu,” kada Adam Adrian.
Dia menambahkan, masyarakat Luwu Utara adalah pemilih cerdas. Pandai menilai pemimpin yang baik dan tidak arogan. “Dari ucapannya saja sebenarnya kita sudah bisa menilai. Terkadang orang yang suka menjelekkan orang lain itu, biasanya dia sedang menceritakan dirinya sendiri. Bercerminlah sebelum mengkerdilkan orang lain,” tegas Adam.
Apa yang dilakukan Rahmat Laguni, lanjut Adam tidak hanya mengkerdilkan pribadi seorang ketua DPR, namun sikap itu juga merendahkan DPRD, apalagi DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah, yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. “Keputusan yang dihasilkan di DPR itu melalui proses yang panjang, dan didiskusikan oleh semua fraksi yang ada. Saat ini kami dari DPD II Golkar Luwu Utara, sementara membicarakan langkah-langkah yang akan kami lakukan terkait penghinaan itu,” tutup Adam.
(Hamsul)