MAKASSAR – Mohammad Ramdhan Pomanto mengaku tak mau terlalu jauh mencampuri urusan pendamping di pilwali. Ia hanya berharap sejodoh dengan figur yang paham fungsi dan tahu diri.
“Saya memang tidak pernah sampai sejauh itu (cari pendamping). Biarlah itu jadi domain partai koalisi nanti,” ujar Danny Jumat (21/2/2020).
Menurut Danny, partai koalisi memiliki hitung-hitungan yang lebih riil. Ia juga percaya parpol pengusung memustuskan paket dari semua variabel yang rasional.
“Tunggu parpol pengusung. Sedang dikaji. Parpol pasti dorong figur terbaik,” jelasnya.
Namun jika ditanya soal kriteria, Danny membeberkannya lebih terbuka.
“Kalau kriterianya jelas ya, tahu fungsinya sebagai wakil. Tahu fungsilah. Tahu posisi diri,” ucap Danny.
Danny mengatakan, ia berharap berpaket dengan figur yang punya visi sejalan dengannya. Diantaranya dia harus sosok kuat yang mau bertahan sampai 5 tahun.
Danny juga menjelaskan soal makna tagline Tunngguma. Ia mengatakan, Tungguma berkonotasi seseorang yang dicintai dan ditunggu kedatangannya.
“Kalau tunggumi itu berarti orang terlambat. Kalau tungguka dia kesannya tinggi hati. Seperti atasan kepada bawahan,” paparnya.
Berbeda jika menggunakan kata Tungguma, maka itu bermakna seperti menunggu kedatangan orang yang dicintai. Dan kedatangan orang ini ditunggu untuk memberi solusi.
Ditanya soal program jika terpilih, Danny mengaku tetap dengan filosofi 2 kali tambah baik.
“Lima tahun lalu kita sudah membuat lompatan besar. Masyarakat kita makin cerdas. Mereka makin paham capaian pemerintah yang nyata. Nah ini akan kita lanjutkan jika terpilih nanti,” imbuh Danny.(Bs/Zk)