Makassar — Hipertensi masih menjadi tantangan besar di Indonesia saat ini. Penyakit darah tinggi ini sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer yang ada di Indonesia. Risiko hipertensi di Indonesia yang tinggi salah satunya disebabkan pola hidup yang tidak sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin menjelaskan, Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg, dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran, dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang.
Tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner), dan otak (menyebabkan stroke) jika tidak terdeteksi secara dini dan tidak mendapatkan pengobatan yang memadai.
Hipertensi derajat 1, di mana tekanan darah sistolik 140-159 mmHg, dan tekanan darah diastolik lebih dari 90-99 mmHg, kemudian hipertensi derajat 2, tekanan darah sistolik lebih dari 160-179 mmHg, dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg, dan hipertensi derajat 3, tekanan darah sistolik lebih dari 180 mmHg, dan tekanan darah diastolik lebih dari 110 mmHg.
“Untuk mencegah hipertensi, pola hidup sehat penting untuk dilakukan. Dengan menjalani pola hidup sehat, tekanan darah menurun dan secara umum akan mengurangi risiko permasalahan kardiovaskular. Pada pasien yang menderita hipertensi derajat 1, tanpa faktor kardiovaskular lain, maka strategi memulai hidup sehat merupakan cara pengobatan tahap awal yang bagus, dan harus dijalani selama 4-6 bulan,” ujarnya.
Jika setelah jangka waktu tersebut tekanan darah tidak juga menurun, atau didapatkan faktor risiko kardiovaskular yang lain, maka sangat dianjurkan untuk memulai terapi farmakologi. Pola hidup sehat yang dianjurkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia adalah dengan menurunkan berat badan, mengurangi asupan garam, rutin melakukan olahraga, mengurangi konsumsi alkohol, dan menghentkan kebiasaan merokok.