METROINFONEWS.COM | Maluku – Anti kritik mulai muncul di roda Kepemerintahan Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat yang baru berjalan belum cukup Satu bulan ini.
Adanya kritik yang disampaikan oleh Pers sebagai pengguna layanan, kepada instansi penyelenggara pelayanan publik harusnya direspon sebagai hal yang lumrah.
Karena betapapun sempurnanya suatu instansi dalam bekerja, pada kenyataannya bisa saja melakukan kekhilafan, baik disengaja maupun tidak.
Apalagi pihak yang sebenarnya paling merasakan kualitas pelayanan adalah pengguna layanan, sementara pihak internal instansi seringkali merasa bahwa tindakannya wajar-wajar saja, tidak merasa melakukan tindakan yang salah.
Maka dari itu, kritik dari Pers pengguna layanan adalah hal yang wajar sebagai koreksi dan perbaikan bagi penyelenggara layanan yakni Pemda setempat.
Penyelenggara pelayanan publik sejatinya adalah pelayan publik, yang harus memberikan pelayanan dengan baik.
Sikap oknum penyelenggara pelayanan publik yang melakukan manufer pembelaan diri tersebut, menunjukkan sikap pelayan publik yang anti kritik.
Sikap yang menunjukkan betapa pengecutnya oknum tersebut, karena berupaya menyumpal suara dan karya jurnalis, dengan dalih kekuasaan kedekatan ataupun jabatan.
Selaku Pilar ke 4 Demokrasi , Wartawan ,Pers berhak memberikan saran untuk Bupati Asri Arman Dan Wakil Bupati SBB Selfinus Kainama agar berikan pemahaman kepada Bawahannya tentang bagaimana menanggapi kritikan di pasca Pemerintahan yang baru ini.
Reed:
Arogansi dipertontonkan Kepala Bagian Protokoler Dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Seram Bagian Barat SBB, terhadap wartawan MetroinfoNews.com di Desa Waimital Minggu (16/3/25).
Saat itu, Wartawan MetroinfoNew.com bersama rekan rekan Media lainnya berada di lingkungan Masjid Desa Waimital ingin meliput Kegiatan Silaturahmi Buka Puasa Bersama Wakil Gubernur Maluku Dengan Masyarakat Seram Bagian Barat.
Bupati SBB dan Rombongan masih dalam perjalanan.
Tiba tiba kami di datangi Kabag Humas Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Sekertaris Daerah SBB, Linda Waliulu dari arah depan bagian Kanan Gapura Masjid.
Pikirnya ada hal yang ingin dibicarakan beliau, padahal tujuannya mengarah ke saya dan di tanya dengan nada seakan akan anti kritik perihal Pemberitaan sebelumnya yang dilansir media ini.
Dirinya menyinggung pemberitaan yang dilansir MetroinfoNews.com edisi 13 Maret 2025 dengan judul ” Soal Baliho, Bupati Harus Evaluasi Protokoler SBB”.
Adu mulut sempat terjadi lantaran dirinya diduga tidak terima diberitakan. Perseteruan itu disaksikan rekan rekan media serta Publik yang hadir dalam acara buka bersama itu.
Seharusnya sebagai pejabat Publik, dia mampu menempatkan posisinya. Apalagi seorang Kepala Bagian yang merupakan jabatan strategis atau Jantungnya Kabupaten dari segi Kehumasan.
Prinsipnya kami jurnalis memiliki Protap dan peraturan. Jika yang bersangkutan merasa dirugikan atas Pemberitaan , seharusnya yang bersangkutan melakukan hak jawab maupun hak koreksi , bukan main bawel bawel di depan umum.
Baiknya Daerah di Kepemimpinan Bupati Asri Arman dan Selfinus Kainama ini, perlu adanya penyegaran Pejabat yang anti-kritik.
Biasanya Pejabat yang anti kritik defensif dan sulit menerima masukan. Setiap ada kritik, langsung menganggapnya sebagai serangan pribadi, bukan sebagai bahan evaluasi,”
Bupati juga harus menyoroti kebiasaan pejabat yang kerap menyalahkan pihak lain saat dikritik dengan dalih introspeksi diri, dan minim transparansi dalam kebijakan yang dibuatnya serta tidak terbuka dalam memberikan informasi kepada publik.
Berlanjut…(Ekdar/*)