• Kontak
  • Pedoman Cyber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Metro Info News
  • NEWS
    • NASIONAL
      • PEMERINTAH
    • DAERAH
    • MAKASSAR
  • EKONOMI
  • KESEHATAN
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
    • HUKUM
    • KRIMINAL
  • SOSIAL
    • POLITIK
    • SENI DAN BUDAYA
  • RAGAM
    • DAKWAH
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • ADVERTORIAL
    • WISATA
  • TNI/Polri
No Result
View All Result
  • NEWS
    • NASIONAL
      • PEMERINTAH
    • DAERAH
    • MAKASSAR
  • EKONOMI
  • KESEHATAN
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
    • HUKUM
    • KRIMINAL
  • SOSIAL
    • POLITIK
    • SENI DAN BUDAYA
  • RAGAM
    • DAKWAH
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • ADVERTORIAL
    • WISATA
  • TNI/Polri
No Result
View All Result
Metro Info News
No Result
View All Result
  • NEWS
  • EKONOMI
  • KESEHATAN
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • SOSIAL
  • RAGAM
  • TNI/Polri
Home HUKUM

Barisan Muda Kesehatan Indonesia Desak Pencopotan Kadis Kesehatan Sulsel, Soroti Mutasi Massal Perawat

Redaksi

Agustus 28, 2025
in HUKUM, KESEHATAN, MAKASSAR, NASIONAL, NEWS, OPINI, SOSIAL, TNI/Polri, Uncategorized
0
Oplus_0

Oplus_0

Share on FacebookShare on Twitter
Post Views: 1,501

METROINFONEWS.COM | Makassar – Ketua Barisan Muda Kesehatan Indonesia Kota Makassar, Andi Baso, mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan segera mencopot Kepala Dinas Kesehatan Sulsel.

Desakan ini muncul setelah adanya kebijakan mutasi besar-besaran di lingkup Dinas Kesehatan yang dinilai tanpa dasar pertimbangan yang matang.

Baca:

Publik Pertanyakan Jabatan Kepala Puskesmas di Kota Langsa Sudah Lama Menjabat Belum Mengalami Pergantian

Manager PKS Cot Girek “Basri” Sulit Ditemui Wartawan Hendak Konfirmasi

RS Maryam Citra Medika Meriahkan HKN ke-61 Takalar, Raih Dua Penghargaan Sekaligus

Ada Apa Ormas Laskar Monta Bassi Membongkar Rumah Warga Tanpa Putusan Pengadilan?

Menurut Andi Baso, mutasi ASN harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. “Dalam UU ASN Nomor 20 Tahun 2023, mutasi dan rotasi pegawai wajib didasarkan pada kebutuhan organisasi, kompetensi, dan kualifikasi jabatan.

Jika terbukti dilakukan tanpa analisis jabatan dan beban kerja, maka kebijakan tersebut dapat dikategorikan sebagai maladministrasi,” tegasnya, Selasa (27/8/2025).

Baso menambahkan, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel harus bertanggung jawab jika kebijakan mutasi tersebut berimbas pada penurunan kualitas pelayanan, bahkan hingga mengancam keselamatan pasien.

“Mutasi yang dilakukan Pemprov Sulsel, khususnya di lingkup Dinas Kesehatan, menimbulkan tanda tanya besar. Apakah sesuai dengan juknis yang berlaku? Faktanya, kebijakan ini justru menimbulkan keresahan bagi para petugas yang dimutasi,” ujarnya.

Data yang dihimpun menunjukkan, ratusan tenaga perawat dimutasi di sejumlah rumah sakit milik Pemprov Sulsel, termasuk RS Labuang Baji, RS Haji, RS Sayang Rakyat, dan RSUD Dadi.

Baso menilai, kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan kondisi riil di lapangan. “Jumlah perawat sangat menentukan kualitas pelayanan.

Di ruang intensive care unit (ICU), idealnya satu perawat hanya menangani satu pasien. Namun, realitanya di lapangan terkadang hanya dua orang perawat yang bertugas pada sore atau malam hari dengan jumlah pasien mencapai 7 hingga 10 orang.

Situasi ini jelas berbahaya dan sangat berisiko bagi keselamatan pasien,” ungkapnya salah seorang perawat yang enggan disebut namanya

Barisan Muda Kesehatan menegaskan, mutasi massal ini harus segera dikaji ulang. Jika tidak, dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya mutu pelayanan di rumah sakit milik Pemprov Sulsel, terutama pada layanan keperawatan yang menyangkut langsung keselamatan pasien.

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel memberikan tanggapan

Tingkatkan Layanan Kesehatan, Nakes RS Pemprov Di Redistribusi, redistribusi dimaksudkan karena

1. Mengurangi jumlah pegawai untuk menghemat biaya operasional rumah sakit yang dinilai berlebih dimana belanja SDM lebih besar dari pendapatan. Hal ini dapat dilihat dari rasio belanja total dan pendapatan BLUD RS yang tidak sehat dan selalu negatif. Sehingga dilakukan redistribusi SDM ke OPD yg membutuhkan. Hal ini diperlukan untuk penyehatan RS

2.Mengalokasikan sumber daya manusia yang ada untuk fokus pada layanan yang lebih penting atau prioritas agar kinerja SDM juga berfungsi optimal untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan. Hal ini diperoleh dari temuan Inspektorat dan BPK terkait kinerja SDM RS pemprov. Dimana hal ini dilakukan untuk pemerataan beban kerja PNS yg ada di lingkup pemprov sendiri

3. Mengurangi jumlah pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan rumah sakit saat ini. Mengingat tidak efektifnya rasio belanja operasional RS dan efisiensi anggaran saat ini yg harus di tanggung sendiri oleh RS melalui dana BLUD masing-masing

Oleh karena itu, pengurangan SDM dilakukan dengan hati-hati dan strategis untuk memastikan bahwa tujuan yang diinginkan dapat tercapai tanpa mengorbankan kualitas layanan dan SDM yg ada. Hal ini didukung oleh adanya program kerja gubernur dalam memperluas layanan kesehatan. Dimana SDM yang diredistribusi ini akan ditempatkan di unit2 layanan yang menjangkau masyarakat lebih luas dengan hadirnya klinik-klinik kesehatan pemprov di tiap2 OPD.

Ini menunjukkan pengurangan SDM bukanlah tujuan akhir melainkan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan

Di sisi lain, Pemprov Sulsel melalui Dinas Kesehatan memberikan klarifikasi bahwa mutasi ini bukanlah pengurangan tenaga kerja semata, melainkan bagian dari redistribusi pegawai untuk menyehatkan keuangan rumah sakit dan meningkatkan pemerataan layanan kesehatan.

Ada tiga alasan utama yang disampaikan:

1. Efisiensi Anggaran
Jumlah pegawai di beberapa RS dinilai berlebih, sehingga belanja SDM jauh lebih besar dibandingkan pendapatan BLUD. Rasio belanja yang tidak sehat dan selalu negatif memaksa Pemprov melakukan redistribusi pegawai ke OPD lain yang membutuhkan.

2. Pemerataan Beban Kerja
Temuan Inspektorat dan BPK menunjukkan ketidakseimbangan beban kerja pegawai di RS Pemprov. Redistribusi dilakukan agar tenaga ASN bisa dialokasikan ke unit layanan prioritas yang lebih optimal dan efisien.

3. Penguatan Layanan Publik
Pemprov menegaskan pengurangan pegawai di RS bukan tujuan akhir, melainkan strategi untuk mendukung program gubernur dalam memperluas layanan kesehatan. SDM yang dipindahkan akan ditempatkan di klinik-klinik kesehatan Pemprov di berbagai OPD, sehingga jangkauan layanan masyarakat semakin luas.

“Langkah ini dilakukan dengan hati-hati dan strategis agar efisiensi tercapai tanpa mengorbankan kualitas layanan. Redistribusi justru diarahkan untuk memperkuat akses kesehatan masyarakat,” demikian penjelasan resmi yang disampaikan pihak Dinas Kesehatan Sulsel.

Meski ada klarifikasi, BMKI menegaskan akan terus mengawal persoalan ini. Mereka mendesak Gubernur Sulsel tidak menutup mata terhadap keresahan tenaga kesehatan di lapangan.

“Kalau redistribusi ini memang benar untuk efisiensi, harus transparan. Tapi kalau terbukti justru melemahkan pelayanan rumah sakit, maka Kepala Dinas Kesehatan Sulsel harus dicopot,” tegas Andi Baso.

BMKI menilai, polemik mutasi massal ini menjadi ujian serius bagi Pemprov Sulsel dalam menata manajemen kesehatan, sekaligus memastikan bahwa kebijakan efisiensi tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan keselamatan pasien.(/*)Ir.T

Previous Post

Klinik Pembesar Kejantanan Di Parepare Barru H.Abdulazis Atasi Lemah Syahwat

Next Post

Wasekjend PB SEMMI: Copot dan Proses Hukum Rektor UNM, Dunia Pendidikan Tidak Boleh Dicemari Pelecehan!

Related Posts

DAERAH

Publik Pertanyakan Jabatan Kepala Puskesmas di Kota Langsa Sudah Lama Menjabat Belum Mengalami Pergantian

November 11, 2025
DAERAH

Manager PKS Cot Girek “Basri” Sulit Ditemui Wartawan Hendak Konfirmasi

November 11, 2025
KESEHATAN

RS Maryam Citra Medika Meriahkan HKN ke-61 Takalar, Raih Dua Penghargaan Sekaligus

November 11, 2025
MAKASSAR

Ada Apa Ormas Laskar Monta Bassi Membongkar Rumah Warga Tanpa Putusan Pengadilan?

November 11, 2025
MAKASSAR

Menyalakan Kembali Api Kepahlawanan di Dunia Jurnalistik: Refleksi IWOI Sulsel di Hari Pahlawan

November 10, 2025
SOSIAL

Polres Pidie Terima Kunjungan Tim Peneliti SKM Polda Aceh

November 10, 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
edit post

Publik Pertanyakan Jabatan Kepala Puskesmas di Kota Langsa Sudah Lama Menjabat Belum Mengalami Pergantian

November 11, 2025
edit post

Manager PKS Cot Girek “Basri” Sulit Ditemui Wartawan Hendak Konfirmasi

November 11, 2025
edit post

RS Maryam Citra Medika Meriahkan HKN ke-61 Takalar, Raih Dua Penghargaan Sekaligus

November 11, 2025
edit post

Ada Apa Ormas Laskar Monta Bassi Membongkar Rumah Warga Tanpa Putusan Pengadilan?

November 11, 2025
Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
edit post

Publik Pertanyakan Jabatan Kepala Puskesmas di Kota Langsa Sudah Lama Menjabat Belum Mengalami Pergantian

November 11, 2025
edit post

Manager PKS Cot Girek “Basri” Sulit Ditemui Wartawan Hendak Konfirmasi

November 11, 2025
edit post

RS Maryam Citra Medika Meriahkan HKN ke-61 Takalar, Raih Dua Penghargaan Sekaligus

November 11, 2025
Metro Info News
  • Redaksi
  • Pedoman Cyber
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Kontak

© 2023 Metro Info News - All Rights Reserved | by Shariq.ID

No Result
View All Result
  • NEWS
    • NASIONAL
      • PEMERINTAH
    • DAERAH
    • MAKASSAR
  • EKONOMI
  • KESEHATAN
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
    • HUKUM
    • KRIMINAL
  • SOSIAL
    • POLITIK
    • SENI DAN BUDAYA
  • RAGAM
    • DAKWAH
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • ADVERTORIAL
    • WISATA
  • TNI/Polri

© 2023 Metro Info News - All Rights Reserved | by Shariq.ID