Makassar | Mewakili Gubernur Sulawesi Selatan (SulSel), Denny Irawan Saardi selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (DisBudPar) SulSel melepas secara resmi Kapal Arka Kinari bersama 7 orang awaknya. Dari Makassar, kapal tersebut akan bertolak menuju Benoa, Bali.
“Kami yang mewakili Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Professor HM Nurdin Abdullah dan sekaligus mewakili Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengapresiasi atas kunjungan dengan misi luar biasa dari Kapal Arka Kinari”, kata Denny di Benteng Rotterdam, Makassar pada Sabtu (10/10/20).
Dia juga menyampaikan terima kasih karena Arka Kinari telah melakukan perjalanan sangat hebat. Membawa misi seni, budaya dan kemanusiaan yang erat pertautannya dengan alam.
Denny mengajak hadirin menjadikan Arka Kinari beserta awak kapalnya sebagai teladan. Menurutnya, manusia di seluruh dunia harus memberikan kontribusi untuk menjaga alam dengan cara dan metodenya masing-masing.
Kapal yang dibuat tahun 1947 dan telah mengalami restorasi dari sang pemilik Nova Ruth bersama Grey Filastine (Red: Isteri-Suami) itu berada di SulSel sekira 10 hari. Sebelum menapaki Kota Makassar di tanggal 5-10 Oktober 2020, telah mendahului untuk mengeksplor daratan SulSel di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Denny melihat ada nilai besar yang ditinggalkan Arka Kinari dalam perjalanannya untuk kemudian disinergikan dengan program jalur rempah yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (KemDikBud RI). Memunculkan kembali nilai dan kebesaran yang lama terpendam yakni Dari Selayar ke Makassar, Jejak Rempah Mendunia”.
“Kita bisa menarik sartu benang, satu simpul bahwa ini adalah outstanding universal value yang harus kita rekonstruksi dan tegakkan kembali. Program jalur rempah ini diharapkan bisa mengembangkan simpul nilai-nilai budaya yang mungkin saja selama ini kita lupakan”, imbuhnya.
Termasuk karena dampak kemajuan teknologi yang seakan tiada batas ruang dan waktu. Namun begitu, dirinya mendorong terus agar kerja sama dengan semua pihak dalam program jalur rempah itu dapat terus berkelanjutan, minimal hingga tahun 2025.
Pelepasan yang berlangsung di Benteng Rotterdam Makassar itu turut dihadiri Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) SulSel serta perwakilan KemDikBud RI, Muhammad Rijal. Sementara di Kapal Arka Kinari sendiri dilakukan pemberkatan serta do’a sebelum meninggalkan Kota Makassar. (*AM)